PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PAUD

Seseorang yang dengan pikiran terang, hati bersih dan tenang, penuh kepercayaan diri dan kegairahan kerja pastilah akan dengan mudah dan cepat menemukan sesuatu yang berfaedah dan dapat dijadikan suatu awal , demikian Ir. Hisworo Ramdani, M.Si. menjelaskan tentang bagaimana seseorang dapat menangkap peluang usaha dalam dikl;at bisnis yang potensial.
Tips mendapatkan Ide Usaha
1. Rajin dan banyak membaca serta mencatat berbagai
ilmu pengetahuan dari buku, majalah, dan sumber
bacaan lain
2. Rajin mendengarkan ceramah dan saran dan
mencatatnya
3. Selalu mencari dan mengumpulkan informasi baru
4. Membiasakan diri banyak berpikir, meneliti,
memecahkan masalah, dan memperhatikan lingkungan
5. Rajin mengikuti pelatihan, kursus, diskusi tentang
berbagai pengetahuan
6. Aktif bertanya kepada orang yang dianggap tahu dan
arif
7. Rajin mengumpulkan dan membaca kembali catatan,
buku, laporan, sumber bacaan lain
8. Gelorakan semangat keingintahuan akan pengetahuankan
Sedangkan modal dalam membuka peluang usaha berupa
1. UANG
2. ASET
3. OTAK
4. RAGA
5. PENDIDIKAN
6. PENGALAMAN KERJA
7. WAKTU
8. KESEMPATAN
9. BENDA SEKELILING
10.PERBUATAN/SIKAP MENTAL
Menilik dari penjelasan tersebut, sesungguhnya kita bisa memberdayakan PAUD kita agar anak didik kita mulai memiliki jiwa berwirausaha sejak dini. Saya berpikir bahwa semua guru PAUD Indonesia ini sudah menggunakan kurikulum muatan lokal yang menyatu dengan kurikulum nasional kita. Memanfaatkan apa yang ada di lingkung sekitar sebagai media pembelajaran sudah pasti. Contoh kecil, karana kita ini negara agrtaris, maka bertani merupakan hal yang tidak ayal lagi. Kita bisa memanfaatkan botol bekas air mineral yang berisi 1,5 liter, kita potong untuk kita jadikan tempat untuk menanam sayuran, atau yang lebih murah lagi kita bisa memafaakan batang pisang untuk menanam sayur, atau batang bambu yang dibelah dua, itu apabila lahan kebun sekolah kurang memadahi.
Dari semua yang kita lakukan dalam pembelajaran dapat kita kenalkan nilai ekonomisnya, misalnya kita membuat kegiatan menanam sayur sawi bakso  dengan menggunakan botol air mineral sebagai wadahnya, kita membeli kompos ( Kalau ditempat kami satu plastik besar Rp !0.000,00. Membeli benih sawi satu kemasan Rp 200.00,00. Kalau kita membeli botol bekas air mineral 1,5 liter sebanyak 20 botol, harganya Rp 7.000,00.
Modal awal dari kegiatan kita adalah Rp 19.000,00
Ajak ke 20  murid kita untuk belajar menanam sawi secara sederhana,
1. Siapkan media, dengan mencampur kompos dengan tanah
2. Guru membantu menyiapkan wadah berupa botol air mineral agar layak digunakan untuk menanam, misal diberi lubang  selayaknya pot yang digunakan sebagai media tanam
3. Beri kesempatan anak membuat media tanam sendiri
4. Beri kesempatan anak menanam benih
5. Guru dan anak melakukan perawatan terhadap tanaman tersebut .
Setelah berusia 3 minggu, kita jual tanaman dalam pot tadi kepada orasngtua murid.
Harga penjualan kita perhitungkan dari, modal awal Rp 19.000,00 ditambah biaya perawatan. Dalam satu minggu kita merawat tanaman sawi tersebut dua kali, setiap perawatan setiap anak mendapatkan (upah) biaya  perawatan Rp 500,00.  Jadi dalam satu minggu dibutuhkan biaya perawatan Rp 20.000,00.
Untuk biaya perawatan  tiga minggu Rp 60.000,00
Jadi modal sebesar Rp 19.000,00 + Rp 60.000 = Rp 69.000,00
Penjualan tanaman Rp 69.000,00 dibagi 20 = Rp 3500.00
Harga penjualan normal dipasaran Rp 5000,00 sampai Rp 7000,00 untuk satu pot dengan polibek.
Andaikata itu kita jual seharga Rp 6000,00 maka keuntungan anak anak Rp 2500,00 X 20 = Rp 50.000, dalam tiga minggu.
Uang Rp 50,000,00 bagi kita memang tidak seberapa, tetapi pendidikan yang didapat dengan cara yang kita lakukan seperti cara diatas itu yang luar biasa, selamt mencoba.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH BERITA ACARA PENETAPAN KURIKULUM SEKOLAH

DOKUMEN STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK 0-6 TAHUN SESUAI PERMENDIKBUD 137

CONTOH SOP PENUTUP