SKETSA CINTA USIA SENJA
Puisi cinta menjelang senja.
Puisi ini puisi cinta
Cinta yang pernah ada
Ada di dalam angan
Angan indah dimasa lampau
Masa lampau yang telah berlalu
Melalui hidup yang berliku
Liku liku hidup
Hidup ku
Hidup mu
Hidupmu yang bodoh
Bodoh dan ceroboh
Ceroboh tergopoh-gopoh, sehingga tidak pernah melihat aku
Aku yang menyiapkan sesuatu
Sesuatu yang kau perlu pasti
Pasti...
Pasti, dan yakin
Yakin bukan sekedar tawaran
Tawaran yang memabukan
Mabuk keindahan
Indah , mempesona nan molek,
Molek menggiurkan,
Menggiurkan nafsu birahi
Birahi semu
Semu, samar, berlalu tanpa kabar
Kabarmu kini
Semua basi
Basi tak berarti
Karena aku terlanjur mandiri
Mandiri, biasa bekerja sendiri
Sendiri menjalani
Menjalani harapan pasti
Pasti bisa
Bisa, berjaya
Berjaya dalam laga
Laga yang pernah membuatmu gentar
Gentar tanpa kabar...
Sketsa kata hati
Kulempar pensil
Diantara sketsa gambarku
Kuambil lagi
Kuulang dengan hati
Ada satu yang terasa pasti
Ku sket lagi
Ku ulang lagi
Kulukis sekalu lagi
Berkali kali
Kucoba lagi
Bekali - kali
Kuulang lagi
Hingga tak beride lagi
Sketsa berhenti
Meski diulang gagal pasti
Karena engkau masih sembunyi
Sketsa ini kujaga pasti
Waktu tentu lebih mengerti
Sebab musabab yang terjadi
Puisi ini puisi cinta
Cinta yang pernah ada
Ada di dalam angan
Angan indah dimasa lampau
Masa lampau yang telah berlalu
Melalui hidup yang berliku
Liku liku hidup
Hidup ku
Hidup mu
Hidupmu yang bodoh
Bodoh dan ceroboh
Ceroboh tergopoh-gopoh, sehingga tidak pernah melihat aku
Aku yang menyiapkan sesuatu
Sesuatu yang kau perlu pasti
Pasti...
Pasti, dan yakin
Yakin bukan sekedar tawaran
Tawaran yang memabukan
Mabuk keindahan
Indah , mempesona nan molek,
Molek menggiurkan,
Menggiurkan nafsu birahi
Birahi semu
Semu, samar, berlalu tanpa kabar
Kabarmu kini
Semua basi
Basi tak berarti
Karena aku terlanjur mandiri
Mandiri, biasa bekerja sendiri
Sendiri menjalani
Menjalani harapan pasti
Pasti bisa
Bisa, berjaya
Berjaya dalam laga
Laga yang pernah membuatmu gentar
Gentar tanpa kabar...
Sketsa kata hati
Kulempar pensil
Diantara sketsa gambarku
Kuambil lagi
Kuulang dengan hati
Ada satu yang terasa pasti
Ku sket lagi
Ku ulang lagi
Kulukis sekalu lagi
Berkali kali
Kucoba lagi
Bekali - kali
Kuulang lagi
Hingga tak beride lagi
Sketsa berhenti
Meski diulang gagal pasti
Karena engkau masih sembunyi
Sketsa ini kujaga pasti
Waktu tentu lebih mengerti
Sebab musabab yang terjadi

Komentar
Posting Komentar