CONTOH BUKU PEDOMAN PNGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA DI PAUD


PANDUAN PENGUNAAN SARANA DAN PRASARANA
TK /KB...........................................


















.....................................................................................................................
YOGYAKARTA
TAHUN 2016




LEMBAR PENETAPAN
PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA

                        Nama Lembaga                       :
                        Alamat                                                :
                        Kecamatan                              :
                        Kabupaten                               :
                        Provinsi                                   :

Telah diteliti dan di sahkan penggunaanya :
Tanggal 1 bulanJuniTahun 2016, dan dinyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2016/ 2017di TK /KB.....................





Bantul,
KepalaSekolah






 NIP.














 BAB I
PETUNJUK PENGGUNAAN
SARANAPRASARANASEKOLAH

Beberapa hal yang perlu dipahami dan dijalankan oleh pengguna (kepala sekolah, guru, murid dan penjaga sekolah) dalam kaitannya untuk menjaga dan mempertahankan kodisi komponen bangunan agar tidak cepat mengalami kerusakan. Beberapa hal berikut adalah upaya-upaya yang harus dilaksanakan dengan baik dan benar agar bangunan tetap terjaga kondisinya,sebagai berikut:
a. Perletakan papan tulis, papan pengumuman atau majalah dinding sebaiknya tidak menggunakan dinding sebagai sandaran penempatan sarana tersebut, karena dapat merusak permukaan plesteran dinding dengan meninggalkan lubang bekas paku juga menimbulkan bekas-bekas retak. Gunakan papan untuk menempelkan pengait apabila akan menggantungkan sesuatu pada dinding
b. Perletakan perabotan meja, kursi dan almari, harus diperhitungkan jarak tepi dengan permukaan dinding karena dapat menimbulkan kelembaban permukaan dinding (berjamur) dan menimbulkan goresan memanjang akibat gesekan mejabelajar, dinding kotor karena gesekan telapak tangan, kepala atau punggung.
c. Pada saat membuka dan menutup pintu dan jendela,diusahakan tidak membanting atau menarik dengan keras, karena hal ini akan menyebabkan kerusakan pada slot, engsel, handel dan daun pintu / daun jendela bahkan akibat lainnya adalah kaca jendela pecah atau retak. anSaranaPrasarana Sekolah
B1Mengunci dan membuka slot kunci dilakukan dengan perlahan Sudut tegel pecah pada pertemuan naad antar tegel Permukaan lantai penuh dengan pasir yang terbawa alas kaki Pertemuan naad tehel dengan dinding menjadi sarang semut. Akibat adanya tegel berlubang, menyebabkan semut mengeluarkan pasir di bawah tegel Permukaan lantai kotor bekas noda yang lengket
d. Memutar kunci slot dilakukan secara pelan, tidak tergesa gesa sehingga akan mengurangi penyebab keausan, kendor atau macet. Setelah ruangan selesai dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar, tutup pintu dan jendela dikunci dengan baik.
e. Hindarkan meletakkan sesuatu barang berat dengan cara dibanting atau digeser dengan keras di atas permukaan  lantai keramik, karena akan mengakibatkan keramik penuh dengan goresan, pecah / retak atau pasangan tegel lepas.
f. Lakukan pembersihan lantai yang kotor karena sampah bertebaran atau bekas-bekas  noda lengket, tanah / pasir yang terbawa alas kaki. Lakukan pembersihan dengan cara disapu dan dipel. Lantai kotor akan mengundang serangga ( semut ) untuk membuat sarang, yang pada akhirnya semut akan masuk ke bawah lantai melalui naad tegel dan akan mengeluarkan seluruh pasir dan spesi di bawah pasangan tegel keramik, akibatnya adalah bagian bawah tegel menjadi berongga dan dapat menyebabkan tegel lepas atau pecah. Bila mengetahui naad-naad tegel berlubang segera lakukan pengisian cairan semen pada naad tegel tersebut ( dengan cara dikolot ).
g. Memberikan pengertian kepada setiap murid bahwa komponen penggantung dan pengunci yang terpasang pada pintu ( slot, grendel, engsel ) dan jendela (engsel, grendel, kait angin), harus dijaga dan dirawat keberadaannya, tidak diperbolehkan mengambil / melepas atau sebagai sarana mainan. Fungsi komponen-komponen tersebut adalah untuk keamanan dan kenyamanan ruangan
h. Banyak kasus ditemukan sehari-hari di sekolah, siswa bersendau gurau dengan bermain ayunan dengan cara bergelantungan pada handel slot, salah satu anak menggelantung pada handel dan satu anak mendorong daun pintu ke kanan dan ke kiri. Akibatnya adalah slot handel lepas /patah, engsel pintu menjadi aus / lepas baut-bautnya atau daun pintu tidak presisi lagi sehingga kalu dibuka dan ditutup selalu bergesekan dengan kosen atau lantai. Lakukan segera pengencangan baut-baut yang kendor agar pintu/jendela berfungsi dengan baik dan mudah untuk dibuka dan di tutup.
i. Grendel, handel dan kait angin adalah salah satu komponen yang seringkali ditemukan hilang / lepas dari tempat dudukannya, karena berbagai tingkah laku dan keisengan anakanak kecuali jika komponen tersebut memang sengaja dilepas karena aus / rusak tetapi tidak segera diganti / dipasang dengan komponen baru.
j. Matikan lampu yang masih menyala setelah selesai jam kegiatan belajar mengajar berakhir. Sebaiknya penyalaan lampu dipergunakan apabila kondisi ruangan tidak memungkinkan untuk mendukung kegiatan di dalamnya. Hindari pemggunaan energi listrik yang berlebihan / pemborosan, dalam keseharian maksimalkan pemanfaatan bidang bukaan (jendela kaca, BV) untuk penerangan ruangan. n dan Acuan Manajemen SaaPrSekolah
Kaca jendela selalu terjaga kebersihannya, sehingga tidak kusam Membersihkan closet dan lantai  km/wc setelah dipergunakan  Lantai km/wc terdapat kotoran pasir yang dapat menyumbat lubang avour Kondisi km/wc tetap terjaga kerbersihannya
k. Agar suasana nyaman dan bersih, kaca jendela harus selalu dibersihkan pada bagian luar / dalam, sehingga tidak mengganggu pencahayaan sinar yang masuk ke dalam ruangan serta menghindari kesan kumuh.
l. Selesai menggunakan KM/WC, jangan lupa menutup/ mematikan kran air yang mengalir, siram closet atau lantai KM/WC sampai bersih.
m. Hindarkan membuang sampah atau kotoran pasir/tanah yang terbawa masuk ke dalam KM/WC, closet atau avour (lubang pembuangan air) yang sekiranya dapat mengakibatkan penyumbatan. Sediakan keset di depan pintu KM/WC untuk membersihkan sepatu sebelum masuk KM/WC.
n. Jagalah selalu kebersihan KM/WC, apabila tidak tersedia air dalam jamban karena jaringan tidak mengalir, maka pengambilan air diusahakan dengan menimba air sumur untuk mengguyur / menggelontornya.najemen SaranaPrasarana Sekolah
o. Apabila mengetahui ada genteng kerpus patah/bergelombang atau salah satu genteng retak / pecah atau melorot dari dudukannya, segera diperbaiki untuk menghindari kerusakan yang lebih luas dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap komponen-komponen lainnya yang ada di bawahnya.
p. Untuk menjaga keamanan jaringan listrik, pada saat mencabut zaker dari stop kontak lakukan dengan hati-hati agar stop kontak tidak tertarik / lepas dari dinding. Saklar lampu tidak diperbolehkan untuk mainan, karena dapat mengakibatkan tombol saklar lepas / kabel putus.
q. Sediakan selalu dan letakkan perlengkapan seperti sapu, alat pel, serok, kemucing dan tempat sampah, di tempat strategis yang mudah diketahui dan mudah diambil. Kembalikan ke tempat semula setelah menggunakan perlengkapan tersebut.
Pengertian dan Acuan Manajemen SaranaPrasarana Sekolah
B1-42






















BAB II
TINJAUAN KERUSAKANKOMPONEN BANGUNAN

Untuk mengetahui kerusakan-kerusakan yang terjadi dan dialami komponen-komponenbangunan serta bagaimana dan kapan penanganan tersebut di jalankan maka perlu perhatian serius serta tindakan nyata dari pengguna bangunan untuk mengantisipasi, memelihara dan merawat (dengan penggantian komponen baru, dengan maksud kerusakan yang terjadi tidak bertambah parah dan mempengaruhi komponen yang lain).
Kerusakan yang terjadi adalah sebagai akibat dari pengaruh alam (iklim, kimiawi atau faktor manusia) sangat berperan penting dalam membuat dan mempercepat kerusakan bangunan. Salah satu komponen bangunan yang mengalami kerusakan, langsung maupun tidak langsung akan menyebabkan dampak dan pengaruh terhadap komponen bangunan lainnya termasuk gangguan terhadap operasional kegiatan maupun peralatan yang ada di dalam bangunan tersebut. Untuk menjaga agar komponen bangunan tetap layak fungsi dan umur material/bahan berlangsung lama, maka pemeliharaan perlu dilakukan dan waktu pelaksanaannya harus benar benar ditaati untuk dilakukan sepenuhnya. Dalam bab ini diuraikan mengenai beberapa komponen bangunan yang mengalami kerusakan, akibat yang ditimbulkan, faktor-faktor yang mempengaruhi, monitoring yang dilakukan serta tindakan yang harus dilakukan, secara rinci diuraikan dalam Tabel-2 pada Lampiran.Panduan pemeliharaan mempunyai ruang lingkup untuk menata dan mengelola pemeliharaan gedung dan sarana pendukungnya serta memuat petunjuk dalam garis besar tentang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pemeliharaan. Panduan ini disusun untuk memberikan acuan bagi pihak sekolah, komite sekolah, wali murid dan masyarakat sekitar sekolah dalam rangka melaksanakan kegiatan pemeliharaan gedung sekolah dengan berbagai aspek kegiatan yang harus dilakukan untuk mewujudkan kondisi gedung sekolah yang nyaman, aman dan terpelihara dengan baik. Dengan pertimbangan bahwa kondisi gedung sekolah dan sarana pendukung dari setiap sekolah
sangat beragam tingkat dan macam kerusakannya, maka perlu disusun secara rinci prosedur dan batasan teknis pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan. Selanjutnya petunjuk pemeliharaan gedung sekolah ini dapat ditinjau kembali untuk penyempurnaan dan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan di masa mendatang.
Pengertian dan Acuan Manajemen S




arana - Prasarana Sekolah
B2-2
BAB III
LINGKUP PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SARANAPRASARANASEKOLAH
A.     Pengertian Umum
Perawatanbangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau sarana dan prasarana agar dapat tetap memenuhi fungsi dan keandalan bangunan (currative maintenance).Pekerjaan perawatan yang dilakukan berdasarkan dokumen rencana teknis perawatan bangunan gedung, dengan mempertimbangkan dokumen pelaksanaan konstruksi.
B.      Kegiatan Perawatan yang dilakukan
Kegiatan perawatan yang dilakukan adalah Rehabilitasi, yaitu perbaikan elemen/komponenbangunan sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi, dimana tingkat kerusakan tersebut hanya sebagian dari elemen/komponen bangunan yang masih berfungsi tetap (baik bentuk maupun struktur utama bangunan).
C.    Intensitas Kerusakan Bangunan
Kerusakan bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan akibat penyusutan/berakhirnya umur bangunan, beban fungsi yang berlebih, akibat ulah manusia, akibat pengaruh fisis/kimiawi/serangga atau perilaku alam seperti (gempa bumi/pergeseran atau penurunan tanah/sebab lain yang sejenis). Intensitas kerusakan bangunan dapat digolongkan atas tiga tingkat kerusakan, yaitu:

1.  Kerusakan Ringan:
a) Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada komponen non-struktural, seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai, dan dinding pengisi.
b) Perawatan untuk tingkat kerusakan ringan, biayanya maksimum adalah sebesar 35% dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.d
an Acuan Manajemen Sarana - P
2) Kerusakan Sedang:
a) Kerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen non-struktural, dan ataukomponen struktural seperti struktur atap, lantai, dan lain-lain.
b) Perawatan untuk tingkat kerusakan sedang, biayanya maksimum adalah sebesar 45% dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.

3) Kerusakan Berat:
a) Kerusakan berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik struktural maupun non-struktural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
b) Biayanya maksimum adalah sebesar 65% dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.an Acuan Manajemen Sarana - Prasarana Sekolah
B2-4
BAB IV
PERIODE PEMERIKSAAN
SARANA PRASARANAPENDIDIKAN

A.            Kegiatan Pemeriksaan
Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dapat dilaksanakan secara berkala / periodik sesuaidengan tingkat kebutuhan data yang updated, sehingga data-data tersebut dapat dijadikan acuan dandasar dalam menentukan skala prioritas peruntukan / penanganan perawatan dan menentukanbesarnya kebutuhan anggaran yang diperlukan.Seluruh data-data yang diperoleh dan telah dimasukkan dalam program yang dibuat,diharapkan dapat diakses dan diinformasikan secara transparan dalam lintas Dinas terkait yang adadilingkup Pemerintah Kabupaten/Kota maupun oleh pihak sekolah yang bersangkutan. Sisteminformasi berbasis web/intranet melalui jaringan teknologi informatika dengan suatu aplikasipengelolaan data-data seluruh aset adalah ditujukan untuk memberikan kemudahan dalammewujudkan layanan informasi data yang lengkap, cepat, tepat, sistematis serta dapatdipertanggungjawabkan kebenaran data tersebut dalam mencapai tujuan dari fungsimenatausahakan barang inventaris (mendata dan mencatat serta mengelola) yang menggambarkankondisi riil prasarana pendidikan yang ada dan merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah /Dinas terkait, sehingga bagi pemangku kepentingan/ pengguna dapat dipergunakan untuk :
1) Mengetahui seluruh aset bangunan gedung pendidikan yang ada.
2) Mengetahui kebutuhan sarana prasarana yang harus dipenuhi oleh Pemerintah.
3) Melakukan pengecekan dan pengawasan secara langsung melalui jaringan komputer sesuaistruktur organisasi penatausahaan dari tingkatan atas hingga tingkatan bawah
4) Dapat menjawab permasalahan-permasalahan aset yang sering dihadapi seperti berikut :
a) aset berjumlah banyak dan tersebar secara geografis
b) aset memiliki penanganan (treatment) yang spesifik
c) aset memiliki masalah-masalah legal yang berbeda-beda
d) proses pencatatan aset tidak sistematis dan terintegrasi karena manajemen data dilakukansecara manual
e) perencanaan dan sasaran aset sesuai dengan peruntukan
f) memudahkan dalam menentukan besarnya alokasi anggaran dan prioritas penanganan yangharus dilakukan
en Sarana – Pra

sarana Sekolah
B2-5
B.     Periode Pemeriksaan Komponen Bangunan
Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan komponen bangunan yang dilaksanakan pada periode waktu tertentu yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku, dan denganmempertimbangkan kelaikan dari komponen-komponen bangunan yang memenuhi kualitas standar teknis yang berlaku.
Pengertian dan Acuan Manajemen Sarana - Prasarana S
ekolah


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH BERITA ACARA PENETAPAN KURIKULUM SEKOLAH

DOKUMEN STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK 0-6 TAHUN SESUAI PERMENDIKBUD 137

CONTOH SOP PENUTUP